A. Tujuan
Untuk menguji kandungan zat dalam urin
B. Data
C. Analisis data
1. Pada uji pH setelah urin A dan B diberi Lakmus dapat diketahui Urin A dan B memiliki pH 6
1. Pada uji pH setelah urin A dan B diberi Lakmus dapat diketahui Urin A dan B memiliki pH 6
2. Pada uji kandungan klor, terdapat endapan berwarna putih pada tabung Urin A dan B setelah diberi AgNO3 1%
3. Pada uji glukosa setelah diberi Fehling A + B 20 tetes kemudian dipanaskan warna urin A berubah dari warna kuning menjadi warna biru, sedangkan warna urin B berubah dari warna kuning menjadi warna hijau
4. Pada uji protein menggunakan Milon 20 tetes mengakibatkan munculnya endapan putih pada urin A dan terdapat gumpalan-gumpalan berwarna putih pada urin B
D. Pembahasan
1. melalui uji protein dapat diketahui bahwa urin B positif mengandung protein, hal ini dibuktikan dengan munculnya gumpalan putih. Sedangkan pada urin A tidak mengandung protein, hal ini dibuktikan tidak adanya gumpalan putih
2. melalui uji glukosa dapat diketahui bahwa urin B memiliki sedikit glukosa, hal ini dibuktikan dengan berubahnya warna kuning menjadi warna hijau pada urin B. sedangkan urin A tidak mengandung glukosa, hal ini dibuktikan dengan berubahnya warna kuning menjadi biru pada urin A
3. dapat diketahui bahwa urin B adalah urin orang yang tidak sehat sedangkan urin A adalah urin orang yang sehat
4. pada uji pH dan uji kandungan klor hasil uji urin A dan urin B sama, hal ini membuktikan urin orang yang sehat dan urin orang tidak sehat sama-sama menghasilkan urin yang mengandung klor dan tergolong asam lemah
E. Kesimpulan
1. Urin orang yang sehat tidak mengandung protein dan glukosa
2. Urin orang yang tidak sehat mengandung protein dan glukosa
3. Urin orang yang sehat dan tidak sehat memiliki kandungan klor dan tergolong asam lemah